Kembali RSUD Cilegon Menolak Pasien Rawat Inap

Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD ) Kota Cilegon kembali menolak pasien rawat inap dengan alasan kurang jelas. Penolakan ini menimpa kepada keluarga Muhammad Latif usia 35 Th pekerjaan swasta yang beralamat di samping RSUD tersebut,yakni Link Waru Kel. Panggung Rawi Kec.Jombang. Kepada media dalam konferensi persnya minggu 29 januari 2012 Latif menceritakan kronologis tentang penolakannya. “ Awal mula kejadian sekitar tanggal 18 januari yang lalu,istri saya sakit datang ke RSUD untuk berobat,dan dikasih obat lumayanlah agak mendingan,akan tetapi pada tanggal empat hari kemudian tepatnya tanggal 22 Januari,istri saya kembali mengeluh dan sakit pada bagian perutnya,saya ajak berobat kembali ke RSUD,dan dikasih obat,hasil diagnose dokter kandungan istri saya mengidap penyakit kista, akan tetapi pada tanggal 24 januari kemarin istri saya kembali mengeluh sakit dengan hebatnya,akhirnya saya bawa ke RSUD kembali berobat ke UGD, nah pada saat itu  kami disarankan untuk berobat ke Polii ( spesialis kandungan ) dari Polii kami disarankan ke UGD lagi,saya meminta ingin dirawat ,namun yang terjadi pihak RSUD menolak dan disarankan untuk berobat jalan dengan alas an kista didalam perut istri saya hanya 4 cc.” Ujarnya. Latif juga menambahkan penolakan itu membuatnya tidak mengerti dengan prosedur yang dilakukan oleh pihak RSUD Cilegon. “ Penolakan ini membuat kami tidak mengerti,apakah karena istri saya berobat menggunakan askes,atau pribadi yang diinginkan oleh RSUD,yang membuat kami semakin heran,kami sudah dapat kamar untuk dirawat di UGD namun dibatalkan oleh dr.Kandungan yang berinisial I dan J, padahal istri saya yang bernama Linda bagian Medrec adalah karyawan RSUD cilegon,ini yang membuat saya tidak paham,akhirnya tanggal 26 januari, karena istri saya merintih kesakitan dan saya tidak tega melihatnya, akhirnya saya bawa ke RS Sari Asih serang,dan  alhamdullillah sudah dilakukan operasi. Sementara itu Dirut RSUD Cilegon dr.Zainoel Arifin ketika dikonfirmasi membantah penolakan pasien tersebut. “ Tidak ada penolakan mungkin penundaan, itu semua pasien kami layani dengan baik,tapi ada skala prioritas tertentu,kemungkinan dokternya yang menangani lebih memahami,apakah  berobat jalan atau rawat inap terlebih dahulu,apalagi ada beberapa ruangan yang lagi diperbaiki”ujarnya. Dihubungi terpisah Maruf Muhtadi selaku Ketua LSM Gempar menyayangkan management RSUD yang memberlakukan pasien seperti itu,apalagi salah satu program kota cilegon dalam misi dan visi nya Cilegon sehat tidak sejalan dengan instansi kesehatan terkait. “ Kami menyayangkan program cilegon sehat yang selama ini dicanangkan oleh bapak walikota,ternyata tidak didukung sepenuhnya oleh instansi terkait, seharusnya instansi tersebut mendukung program bapak walikota yang pro rakyat,untuk itu saya meminta agar bapak walikota menindak dengan tegas tenaga medis yang tidak mendukung program cilegon sehat, pasien PNS saja dilayani seperti itu,apalagi orang biasa,jangan jangan hal itu banyak menimpa pasien lainnya”,katanya. Untuk diketahui Pasien tumor juga pernah di tolak dokter RSUD Cilegon. Musibah ini menimpa pasien bernama Linda Marwini, 16 th, warga Lingkungan Jerang Ilir RT 02/03, Kelurahan Karang Asem, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon pada tanggal 1 februari 2010 silam.