4 BULAN DANA HONOR GURU MADRASAH BELUM JUGA CAIR

Guru madrasah yang berada di Kota Cilegon masih menunggu kepastian pencairan Honor Daerah (Honda). Karena , hingga empat bulan terakhir honor guru yang berasal dari dana hibah Pemkot Cilegon belum cair,Yakni terhambat peraturan baru dari Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri).

Pernyataan ini disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Cilegon, Badri Hasun di Masjid Agung Cilegon, Selasa (22/5). Ia mengatakan, pencairan dana para guru madrasah itu tertahan oleh Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pemberian Dana Hibah. Menurut peraturan tersebut, kata dia, saat ini pemberian dana hibah sudah dibatasi, sehingga Honda sedikit tersendat.

Sebetulnya, lanjutnya, dana untuk honor guru itu sudah tersedia di kas Pemkot Cilegon, namun karena peraturan tersebut membatasi, sehingga pemerintah setempat tidak berani gegabah dalam mengambil keputusan dan mencairkan dana hibah untuk para guru tersebut.“Dana itu sebenarnya sudah ada tinggal mencairkan,Tapikan tidak begitu aja, Kita ga mau gegabah”Menurutnya , saat ini pemerintah berupaya keras mengusahakan agar honor guru itu cepat dicairkan.

Walikota Cilegon, Tb Iman ariyadi, lanjutnya, juga menyatakan dalam waktu dekat melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Pemkot Cilegon akan selalu berupaya mempercepat pencairan. “Walikota juga berencana akan bertemu dengan guru madrasah untuk menjelaskan terkait hal ini,” cepene.

Dia menjelaskan, guru yang mendapatkan honda adalah guru non PNS yang mengajar di madrasah, baik di Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Diniyah Awaliayh (MDA). Seluruh guru madrasah yang berada di Kota Cilegon, berjumlah 1.878 orang. Masing-masing
mendapatkan honor sebesar Rp300.000 perbulan.